Jangan lupa akan sekitarmu, bahkan saat dunia kejam terhadapmu!








Hasil gambar untuk penyesalan
"isi dunia itu bukan hanya dirimu sendiri"
Selama kita hidup di dunia ini kita pasti memiliki orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita. Entah itu dari lingkungan keluarga ataupun dari lingkungan luar dimana kita menghabiskan waktu sehari-hari. Saat duduk di bangku sekolah menengah pertama kita pasti memiliki teman-teman yang dekat dan merasa merekalah sahabat terbaik bagi kita. Sampai di penghujung waktu bersama di sekolah tersebut kita merasa enggan dan berat untuk meninggalkan masa-masa ini. Membayangkan perpisahan, dan harus masuk ke lingkungan baru, bertemu orang-orang baru dan memulai segala sesuatunya dari awal lagi. Sejenak terlintas di pikiran saya bahwa perubahan seperti itu mungkin sebagai langkah awal kita memberanikan diri, melatih kepercayaan diri kita nantinya setelah masuk ke dunia kerja. Misalnya saja saat kita mulai bekerja setelah lulus pendidikan nanti, setelah lama bekerja dan menemukan kejenuhan atau apapun yang mendorong kita untuk meninggalkan pekerjaan tersebut dan mencari pekerjaan yang lebih baik lagi, kita akan dihadapkan dengan situasi yang sama dengan yang pernah kita alami di masa lalu. Hanya saja saat masa itu datang kita sudah lebih dewasa dalam menyikapinya.
Dan begitupula yang terjadi di kehidupan saya. Saya memiliki banyak teman-teman baik, yang telah banyak mengajarkan saya banyak hal, juga membawa banyak perubahan baik dalam diri saya. Salah satumya pernah saya ceritakan dalam blog ini. Tapi selain mereka saya memiliki teman-teman yang tidak kalah hebatnya, biasanya kita menyebutnya XAG. Untuk kepanjangannya dan filosofi lainnya biarlah kami sendiri yang mengetahuinya hahaha.. (gak penting untuk kalian tau kok beneran wkwkwk). Saya bertemu mereka ketika sama-sama menginjakan kaki di Sekolah menengah Kejuruan yang sama. Yaaa .. bisa dibilang sudah kurang lebih 6 tahunan kita menjalin persahabatan.
Sekarang ini kita semua sudah memiliki kesibukan masing-masing, ada yang kuliah, ada yang bekerja, dan ada yang sibuk dengan keduanya juga. Saya termasuk yang menyibukkan diri dengan keduanya. Saking terlalu asik dengan diri saya sendiri dan akhirnya hampir melupakan teman-teman saya ini, tiba-tiba beberapa hari yang lalu saya dapat kabar bahwa salah satu teman saya diantara mereka mengalami kecelakaan. Sebenarnya bukannya saya tidak tau, bahkan waktu itu pun saya sempat melihat status di bbm nya. Tapi, saya melewatkan kesempatan hanya untuk menanyakan bagaimana kabarnya atau sekadar bertanya ada apa. Sempat merasa menyesal karena saya sudah menjadi pribadi yang cuek dan tidak memperhatikan keadaan di sekitar saya. Dan juga sebelumnya saya sempat membuka Instagram, dia sempat posting tentang keadaannya dengan mengupload sebuah foto dimana terlihat kaki kirinya tengah di balut seperti mengalami patah tulang. Rasanya saya sangat menyesal dengan keegoisan saya sendiri. Sebenarnya apa sih susahnya hanya untuk menanyakan kabar mereka? Bahkan sejak kita sudah lama tidak pernah kumpul bareng lg, nggak pernah terlintas dipikiran saya mereka sedang apa? Apakah mereka sedang merasa bahagia atau sebaliknya? Apakah pernah sekalipun mereka membutuhkan saya saat saya sedang tidak bersama mereka? Kemana perginya kepedulian dalam diri saya. Apakah isi dunia sudah membutakan hati saya??
Saat itu saya hanya larut dengan kesibukan saya sendiri. Saya hanya meratapi segala permasalahan hidup saya sendiri, tanpa pernah berfikir jika mungkin mereka juga sedang merasakan kesulitan seperti saya. Yang seharusnya kita bisa saling menguatkan satu sama lain, malah hanya saling menjauh perlahan. Jika sudah begini, apakah saya masih pantas untuk disebut teman bahkan sahabat bagi mereka??

XAG ini sendiri terdiri dari 10 orang perempuan-perempuan hebat untuk saya. Mereka salah satu pembawa banyak perubahan baik dalam diri dan kehidupan saya. Mereka yang mengajarkan saya untuk menjadi manusia yang tidak boleh sekalipun mengalah dengan ego dalam diri saya. Mereka yang mengajarkan saya untuk tetap menjadi wanita kuat meskipun dunia menyakiti saya. Tanpa mereka saya bukan siapa-siapa dan tidak akan pernah menjadi apa-apa.

Dengan adanya kejadian ini menyadarkan dan membangunkan saya dari mimpi buruk saya sendiri. Saya ingin memulai kembali semuanya, saya ingin berguna bagi mereka. Saya ingin kehadiran saya diperlukan bagi mereka. Saya ingin kembali berkumpul dan tertawa bersama mereka. Saya ingin menikmati hidup bersama mereka. Memang kehidupan tidak selamanya ada kebahagiaan di dalamnya, seringkali saya jatuh dan terpuruk sendiri. Tapi di sekeliling saya, masih ada mereka. Orang-orang yang siap menjadi sandaran bagi saya. Dan saat mereka yang merasakan kepedihan dalam hidup mereka. Saya ingin menjadi orang yang mereka perlukan untuk membantu mereka bangkit kembali. Karena di dunia ini saya merasa sudah tidak ada lagi kebahagiaan yang bisa saya rasakan jika tanpa mereka. Dunia saya akan hitam, kelam, tanpa warna, tanpa cahaya..
Hahaha kenyataannya saya bukanlah orang yang bisa dengan mudah merangkai kata-kata indah dihadapan orang-orang yang saya sayangi. Jari-jari saya lebih mudah merangkainya menjadi barisan paragraf dari sekumpulan kata-kata indah menjadi sebuah kalimat bermakna.

Untuk teman , sahabat , dan saudara saya "Dinda Widiyana" semoga lekas membaik ya keadaannya.
Dia nih yang katanya cewe kuat, sampe diurut sama tukang urut aja gak nangis walaupun gue tau rasanya pasti sakit bangeeett!! haha..
Cewe yang jarang banget ngeluh. (ngeluhnya ya sama penciptanya dia mah, beda sama gw yang tukang ngeluh mulu  wkwk)
Cewe tomboy tapi kalau dirumah yaa perempuan tulen hahahaa...
Cepet sembuh yah cantik,, jangan bedrest mulu ah. hayooo kita ngumpul lagi, jalan-jalan lagi.
Anggep aja sakitnya kali ini sebagai pelebur dosa-dosa ya din.. Namanya manusia kan gak luput dari kesalahan.
Terimakasih juga ya berkat dinda, rasanya jadi kaya di sentil sama Allah hehehe.. Mudah-mudahan bisa kaya dinda jadi orang yang gak gampang ngeluh terus. Hidup ini cuma sebentar sayang rasanya kalau terus-terusan terpuruk sama keadaan. Pengen bangkit dan ngejalanin hari-hari dan kehidupan kaya dulu.
Pengen jadi echa yang gak cengeng, yang kuat, yang selalu dibilang mandiri sama orang lain. Echa yang tahan banting (kuli kali ah gue hahaha :D)
Echa yang dari dulu udah sering ditinggal-tinggal orang tua buat kerja. Masa sekarang udah gede gini cengeng hahaha..
Kan dari dulu juga udah diajarin buat mandiri, jadi udah biasa kan menghadapi segala kesunyian dan kesepian dalam hidup. tsaaahhh hahahaha..
Pengen bisa ketawa lepas lagi kaya dulu sebelum mengenal dan mengerti segala cobaan dalam hidup.
Jadi, dijalanin aja semuanya dengan penuh keikhlasan. Toh banyak orang lain diluar sana yang memiliki ujian hidup yang lebih berat dari apa yang saya alami sekarang. Hanya saja mereka tidak pernah mengeluh atas apa yang sedang mereka alami. Fighting!!

Komentar

Postingan Populer